E-Otobus Kenapa Armada Bus Sinar Jaya Memakai Beberapa Karoseri Besar Namun Tetap Konsisten Memakai Sasis Hino?
Po Sinar Jaya mendengar nama ini tampaknya sudah tidak abnormal lagi ditelinga kita baik yang belum pernah naik bus sama sekali atau yang sudah bahkan sering memakai armada bus ini, sebab PO Sinar Jaya sudah populer paling banyak armadanya, dari model body bus yang masih jadul hingga dengan model bus terbaru. Untuk model terbaru yang sedang menjadi demam isu di dunia perbisan di Indonesia yaitu bus tingkat atau bus double Decker juga PO Sinar Jaya memilikinya walaupun gres dua unit.
Po Sinar Jaya juga dikenal sebagai PO yang mempunyai banyak model body busnya, hampir semua model dari karoseri ternama di Indonesia dimiliki oleh perusahaan Otobus Sinar Jaya Group yang terbagi menjadi beberapa divisi mulai dari Sinar Jaya Megah Langgeng, Sinar Jaya Langgeng Utama,( pariwisata), DMI Sinar Jaya dan yang terbaru adalah Teguh Jaya Reborn. Jika dilihat dari armada lamanya,dulu perusahaan otobus ini didominasi satu karoseri yaitu karoseri Laksana. Seiring berjalannya waktu kini Sinar Jaya menggandeng beberapa karoseri ternama untuk menambah koleksi armada yang dimilikinya mulai dari PT.Adi Putro Wirasejati, Laksana Bus Coach & builder Ungaran, Rahayu Santosa, dan Restu Ibu.
Namun walaupun armada busnya memakai bermacam karoseri, PO Sinar Jaya tetap konsisten memakai chasis pabrikan dari Jepang yaitu Hino. Mungkin ini memang sudah menjadi taktik perusahaan walaupun banyak perusahaan otobus lain yang sudah memakai chasis bus termahal ibarat Scania, PO Sinar Jaya tetap 1 setia dengan Hino, memang kalau kita lihat,perusahaan ini makin berkembang.
Terkonsentrasi dengan satu mesin tersebut memang menimbulkan dirinya tetap konsisten tanpa merubah jalur, tetap menjadi sebuah perusahaan spesialis, dan terus mengikuti perkembangannya zaman antara lain dengan memperbaharui seri-seri mulai dari seri Ak, RK, Fb, RG dan yang terbaru ialah seri RN walaupun kini banyak P.O berlomba lomba mengoleksi banyak sekali macam mesin, namun tidak dengan Sinar Jaya akan tetapi perusahaan ini tetap eksis, demi kenyamanan pelanggan ditambahkan pula Air suspension untuk suspensi armada busnya.
Berbagai penghargaan telah diraih oleh perusahaan otobus ini, banyak prestasi juga telah dicetaknya. Dirjen perhubungan darat telah menyarankan kepada pengelola transportasi supaya sebuah bus sebaiknya tanpa pintu sopir, supaya seorang sopir tidak melarikan diri saat terjadi kecelakaan. Hal ini sudah dilakukan oleh management PT.Sinar Jaya, dapat dilihat dari beberapa armadanya yang nampak tidak ada pintu keluar untuk sopir. Sunggguh menjadi hal yang sangat berkesan bagi saya melihat kebijakan yang belum tentu dapat dilakukan oleh operator otobus lain.
Semoga apa yang telah dicapai oleh PT.Sinar Jaya tetap bertambah baik dari yang kini ada, tetap konsisten melayani penumpang dan masyarakat pada umumnya.
Po Sinar Jaya juga dikenal sebagai PO yang mempunyai banyak model body busnya, hampir semua model dari karoseri ternama di Indonesia dimiliki oleh perusahaan Otobus Sinar Jaya Group yang terbagi menjadi beberapa divisi mulai dari Sinar Jaya Megah Langgeng, Sinar Jaya Langgeng Utama,( pariwisata), DMI Sinar Jaya dan yang terbaru adalah Teguh Jaya Reborn. Jika dilihat dari armada lamanya,dulu perusahaan otobus ini didominasi satu karoseri yaitu karoseri Laksana. Seiring berjalannya waktu kini Sinar Jaya menggandeng beberapa karoseri ternama untuk menambah koleksi armada yang dimilikinya mulai dari PT.Adi Putro Wirasejati, Laksana Bus Coach & builder Ungaran, Rahayu Santosa, dan Restu Ibu.
Sumber : https://www.flickr.com/photos/150794374@N02/ |
Terkonsentrasi dengan satu mesin tersebut memang menimbulkan dirinya tetap konsisten tanpa merubah jalur, tetap menjadi sebuah perusahaan spesialis, dan terus mengikuti perkembangannya zaman antara lain dengan memperbaharui seri-seri mulai dari seri Ak, RK, Fb, RG dan yang terbaru ialah seri RN walaupun kini banyak P.O berlomba lomba mengoleksi banyak sekali macam mesin, namun tidak dengan Sinar Jaya akan tetapi perusahaan ini tetap eksis, demi kenyamanan pelanggan ditambahkan pula Air suspension untuk suspensi armada busnya.
Berbagai penghargaan telah diraih oleh perusahaan otobus ini, banyak prestasi juga telah dicetaknya. Dirjen perhubungan darat telah menyarankan kepada pengelola transportasi supaya sebuah bus sebaiknya tanpa pintu sopir, supaya seorang sopir tidak melarikan diri saat terjadi kecelakaan. Hal ini sudah dilakukan oleh management PT.Sinar Jaya, dapat dilihat dari beberapa armadanya yang nampak tidak ada pintu keluar untuk sopir. Sunggguh menjadi hal yang sangat berkesan bagi saya melihat kebijakan yang belum tentu dapat dilakukan oleh operator otobus lain.
Semoga apa yang telah dicapai oleh PT.Sinar Jaya tetap bertambah baik dari yang kini ada, tetap konsisten melayani penumpang dan masyarakat pada umumnya.
Comments
Post a Comment